KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, taufiq, dan hidayahNya sehingga
bisa menyelesaikan karya tulis ini dengan judul “Buah dan Daun Sirsak untuk
Pengobatan Kanker” tepat waktu.
Karya
tuli ini disusun untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam membantu
mengatasi permasalahan yang dialami penderita kanker. Keberhasilan penulisan
karya tulis ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu
disampaikan terimakasih yang sebesar-sebesarnya kepada :
1.
Ibu
Rodhiati Rahmawati, S,pd selaku wali kelas 9A MTs Negeri 1 Bojonegoro.
2. Semua
teman-teman kelas 9A MTs Negeri 1 Bojonegoro.
Penulisan ini
masih jauh dari sempurna, karena itu senantiasa diharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sekalian sebagai perbaikan dan
kesempurnaan karya tulis ini.
Akhirnya semoga segala amal baik semua pihak mendapatkan balasan dari Allah
Subhaanahu WaTa’ala. Amin..
Bojonegoro,
28 Februari 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Berabad-abad yang lalu, bangsa Indian di Amerika Selatan telah memanfaatkan
tanaman sirsak sebagai obat tradisional penyakit jantung, asma, penyakit hati,
dan reumatik. Sementara Bangsa Peru Andes menggunakan teh daun sirsak untuk
mengobati penyakit flu dan infeksi saluran nafas atas lainnya serta biji sirsak
yang digerus untuk membunuh parasit di daerah Amazon Peru. Adapun kulit akar
sirsak dan daunnya digunakan untuk mengobati diabetes mellitus, sebagai sedatif
(obat penenang), serta antipasmodik (obat kejang/kaku otot).
Penduduk asli Guyana menggunakan teh daun atau kulit kayu sirsak sebagai
obat penenang dan tonik jantung. Penduduk Brazil Amazon menggunakan teh daun
sirsak untuk mengobati gangguan hati. Sementara minyak dari daun serta buah
sirsak yang belui Brazil, sirsak juga digunakan untuk obat bisul, bronchitis,
penyakit jantung, diabetes mellitus, disentri, demam, penyakit hati, penyakit
saraf, dan cacingan.
Di Meksiko, sirsak digunakan sebagai obat diare, disentri, demam, sesak
napas, sakit gusi, dan meringankan pendaharahan. Sementara di Panama, sirsak
digunakan untuk obat diare, dyspepsia (gangguan pencernaan), penyakit ginjal,
dan cacingan. Di Curacao, sirsak secara tradisional digunakan sebagai obat
penyakit kandung empedu, membantu persalinan, dan sebagai obat penenang.
Di Caribia sirsak secara tradisional digunakan untuk mengobati flu,
kedinginan, demam, dyspepsia, jantung berdebar, kudis, kejang, dan sebagai
penenang. Di Malaysia, sirsak digunakan untuk mengobati batuk, bisul, diare,
dermatitis, hipertensi, meringankan pendarahan, dan reumatik.
Di Indonesia, sirsak secara tradisional digunakan sebagai obat bisul, mual,
diare, hepatitis, batuk, reumatik, dan hipertensi. Dalam bahasa Jawa, sirsak
disebut dengan nama ‘sirsat’. ‘Sir’ artinya roso atau rasa (bisa berarti rasa
sakit akibat kanker, misalnya). ‘Sat’ berarti asat, habis, hilang, atu sembuh.
Jadi, sirsat menurut nenek moyang orang Jawa memang sudah diketahui manfaatnya
sebagai obat penghilang berbagai penyakit termasuk kanker.
Riset di Universitas Purdue Amerika Serikat membuktikan bahwa daun sirsak
mampu membunuh sel kanker secara efektif terutama sel kanker prostat, pankreas,
dan paru-paru. Ekstrak daun sirsak secara efektif akan membunuh sel ganas pada
kanker dan memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan adriamisin, suatu
jenis obat kemoterapi yang sering digunakan dalam pengobatan konvensional.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengangkat judul dalam karya
tulis ini, yaitu: “Buah dan Daun Sirsak untuk Pengobatan Kanker”.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan yaitu: Bagaimana cara pengobatan kanker dengan buah dan
daun sirsak?
C.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penulisan karya tulis ini, yaitu untuk mengetahui cara pengobatan kanker dengan
buah dan daun sirsak.
D. Manfaat
Penulisan
1. Penulis dapat mengetahui bahwa buah dan daun sirsak
dapat digunakan untuk pengobatan kanker.
2. Sebagai sarana untuk mengembangkan kreatifitas daya
piker dan kepekaan terhadap suatu masalah, sehingga dapat mengembangkan
pemikiran yang kritis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Jenis-jenis Sirsak
Tanaman sirsak mempunyai batang
keras dengan tinggi mencapai 10 meter. Tanaman ini dapat tumbuh di sembarang
tempat. Untuk memperoleh hasil buah yang besar dan banyak, sirsak ideal ditanam
di daerah yang tanahnya cukup mengandung air dan di ketinggian kurang dari
1.000 m. Tanaman sirsak tumbuh dengan cepat dan sudah mulai berbuah pada umur
3-5 tahun. Sirsak yang ditanam dari biji mulai berbuah setelah berumur 4-5
tahun dan yang ditanam dengan okulasi mulai berbuah pada umur 2-3 tahun setelah
ditanam.
1.
Sirsak ratu
Sirsak ratu rasanya manis
dan lengket di lidah serta bijinya sedikit. Jenis ini diberi nama sirsak ratu
karena ditemukan di Pelabuhan Ratu dan dikembangkan di daerah Sukabumi. Sirsak
ratu juga dikenal juga dengan nama sirsak manis. Berat buah sirsak ratu
berkisar 200-1.200 gram.
2.
Sirsak asam
Sirsak asam merupakan jenis
sirsak local, mempunyai daging buah yang rasanya manis asam. Buah sirsak asam
mempunyai banyak biji.
3.
Sirsak bali
Sirsak bali (Annona
Montana) mempunyai kulit buah licin dan tidak berduri serta ukuran buahnya
kecil dengan berat sekitar 200-300 gram. Bila sudah masak, kulit buah akan
berwarna cokelat kekuningan. Oleh karena sirsak bali tidak mempunyai nduri, ada
yang menyebutnya sebagai sirsak gundul.
4.
Sirsak mandalika
Secara fisik buah sirsak mandalika mirip si nina,
tetapi kulitnya berduri seperti sirsak. Penduduk Gembrong, suatu daerah di
Kabupaten Sukabumi yang berbatasan dengan Cianjur, menyebut buah sirsak ini
mandalika yang berarti makanan kera. Bentuk buah sirsak andalika bulat seperti
buah nona atau mulwa (Annona reticulata),
tetapi permukaan kulitnya berduri seperto sirsak (Annona muricata). Ukurannya sebesar buah nona dengan daging buah
berwarna kuning dan rasanya manis campuran rasa sirsak dan buah nona. Bijinya
banyak dan berwarna hitam.
Sirsak mandalika masih tumbuh liar. Buahnya merupakan
buah musiman dan biasanya berbuah banyak pada bulan Juni sampai Agustus karena pembungaannya
berlangsung pada musim hujan. Sirsak mandalika termasuk kategori tanaman langka dan aneh.
5.
Sirsak sabun
Sirsak sabun disebut juga sirsak mentega. Bentuk
buahnya bundar sebesar buah sukun. Kulit buah sirsak sabun berduri pendek dan
lunak. Daging buahnya berwarna kuning menyerupai mentega. Tekstur daging
buahnya lembek bila sudah masak dan rasanya asam sekali.
B.
Kandungan Buah dan
Daun Sirsak untuk Mengobati Kanker
1.
Buah Sirsak
Buah sirsak mengandung tinggi antioksidan,
yaitu suatu zat yang bekerja sebagai penahan dan pencegah oksidasi. Berbagai
riset menunjukkan bahwa sirsak kaya antioksidan yang sangat bermanfaat untuk
menjaga kesehatan dan mengobati penyakit. Antioksidan yang terkandung dalam
buah sirsak antara lain adalah vitamin C. Kandungan vitamin C dalam setiap 100
gr jus buah sirsak sebesar 20 mg. Oleh karena itu, buah sirsak merupakan salah
satu buah penting sumber vitamin C. Antioksidan sangat dibutuhkan penderita
kanker untuk kekebalan tubuh dalam melawan sel kanker. Selain itu buah sirsak
mengandung karbohidrat sekitar 68 % dari seluruh bagian padat daging buahnya.
Salah satu jenis karbohidrat yang terkandung dalam buah sirsak yaitu glukosa
dan fruktosa. Adapun mineral utama yang terkandung dalam buah sirsak adalah
fosfor (27 mg / 100 gr daging buah) dan kalsium (14 mg / 100 gr daging buah).
Enzim yang terdapat dalam buah sirsak diantaranya enzim peroksidase, katalase,
dan pectinase. Senyawa dalam buah sirsak, antara lain asetogenin, murisin,
annomurisin, dan murikapentosin. Lemak yang terkandung dalam buah sirsak sangat
sedikit (0,3 / 100 g daging buah) sehingga baik untuk kesehatan penderita
kanker.
2.
Daun Sirsak
Pada tahun 1995-1996, Prof. Soelaksono
Sastrodihardjo seorang entomology dari Departemen Biologi ITB melakukan riset
terhadap daun sirsak dengan dibantu Dr. Mc. Laughlin dan Feng Wu mahasiswa
Korea Selatan. Pengumpulan daun sirsak dilakukan di Garut Jawa Barat, mereka
mengumpulkan daun dan mengeringkannya lalu membawanya ke Amerika Serikat untuk
diteliti. Hasil penelitian bahwa daun sirsak mengandung senyawa asetoginin yang
mampu melawan 12 jenis sel kanker. Asetoginin menghambat ATP yang merupakan
sumber energi didalam sel.Sel kanker membutuhkan energi banyak sehingga
membutuhkan banyak ATP. Asetogenin masuk dan menempel di reseptor dinding sel
serta merusak ATP di dinding mitokondria. Akibatnya produksi energy didalam sel
kanker terhenti dan akhirnya sel kanker akan mati.
Beberapa peneliti di
Health Sciences Institute mengakui buah sirsak dapat memberikan efek anti
kanker yang sangat kuat dan terbukti secara medis menyembuhkan berbagai jenis
penyakit kanker dan membunuh hanya sel kanker tanpa mengganggu sel yang sehat.
Pada pemberian kemoterapi, obat adriamisin tersebut tidak bisa membedakan sel
kanker dan sel sehat yang bereproduksi secara aktif seperti sel lambung dan
rambut dibunuh oleh kemoterapi sehingga timbul efek samping, yaitu rasa mual
dan rambut rontok.
Para peneliti di Taiwan
tahun 2003 juga melaporkan bahwa kandungan utama asetogenin sirsak, yaitu
annoasin memiliki sifat toksik yang tinggi terhadap sel kanker ovarium,
serviks, kandung kencing, dan sel kanker kulit pada dosis rendah. Melihat fakta
bahwa ekstrak sirsak begitu memberikan harapan yang sangat baik, semestinya
para dokter ahli tumor dapat meresepkan ekstrak sirsak untuk mengobati pasian
kanker.
C.
Resep Ramuan
Sirsak untuk Pengobatan Kanker
1.
Cara Membuat Jus
Buah Sirsak
Bahan:
· 100 g sirsak masak
· 2 sdm madu kapuk atau madu kelengkeng
· 200 ml air es
Cara membuat:
-
Buah biji yang
terdapat dalam buah sirsak. Sisihkan dagingnya.
-
Masukkan daging
buah, madu, dan air es ke dalam blender.
-
Haluskan hingga lembut dan tuang ke dalam gelas.
Konsumsi jus sirsak sebaiknya dua kali sehari masing-masing sebanyak 1
gelas.
2. Cara Membuat Rebusan Daun Sirsak
Bahan:
·
10 lembar daun sirsak
yang sudah tua
·
3 gelas air
Cara
membuat:
-
Rebus 10 lembar daun
sirsak yang sudah tua dengan 3 gelas air.
-
Seterlah mendidih,
kecilkan api dan biarkan air menguap hingga tersisa 1 gelas.
-
Minum 2 kali sehari 1
gelas untuk penderita kanker.
Resep ini sudah dilakukan sampai kankernya
sembuh. Menurut pengalaman penderita yang telah menggunakan ramuan ini
merasakan badannya panas seperti efek kemoterapi. Selama menjalani pengobatan
dengan sirsak, sebaiknya penderita kanker tetap berkonsultasi dan memeriksakan
diri ke dokter untuk mengevaluasi penyakitnya, baik berupa pemeriksaan klinis,
laboratorium, maupun radiologi.
3. Cara Membuat Simplisia Daun Sirsak
Simplisia
Daun Sirsak
Proses pembuatan simplisia daun
sirsak terdiri atas beberapa tahap, yaitu pencucian, penirisan, pengirisan,
pengeringan, dan tahap pengemasan.
a. Sortasi
Daun sirsak yang dipilih sebaiknya tidak
terlalu tua dan tidak terlalu muda. Sebaiknya, diambil daun ke-4 atau 5 dari
ujung.
b. Pencucian
Daun sirsak dicuci dengan air bersih agar
bebas dari kotoran, tanah, dan debu yang menempel. Pencucian dapat dilakukan
sebanyak dua kali sesuai kebutuhan.
c. Penirisan
Setelah
dicuci bersih, daun sirsak ditiriskan dalam wadah atau keranjang yang
berlubang.
d. Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi
kadar air, mempertahankan daya fisiologis bahan, serta mengawetkan dan
mempertahankan kualitas produk. Metode pengeringan dapat dilakukan melalui dua
cara, yaitu menggunakan sinar matahari secara tidak langsung atau oven.
Pengeringan simplisia daun sirsak dengan
bantuan sinar matahari biasanya dilakukan selama 3-5 hari atau setengah kadar
airnya di bawah 8%. Caranya dengan menjemur daun sirsak di atas tikar atau
rangka pengering. Selama pengeringan, daun sirsak harus dibolak-balik setiap 4
jam agar merata.
Cara pengeringan lain adalah dengan
menggunakan oven tipe rak. Daun sirsak yang sudah ditiriskan dihamparkan dalam
loyang, lalu dioven dengan suhu 600 C selama 30 menit. Selanjutnya,
simplisia daun sirsak siap dikemas dan disimpan di tempat yang kering serta
terlindung dari panas matahari agar tidak rusak.
e.
Pengemasan
Pengemasan bertujuan untuk menjaga kualitas
simplisia daun sirsak yang sudah diproduksi.
Ø Penyajian
Simplisia Daun Sirsak
Simplisia daun sirsak dapat dibuat
menjadi infusum atau sari rebusan (godogan). Infusum daun sirsak dilakukan
dengan cara merebus simplisia daun sirsak. Untuk merebus daun sebaiknya
menggunakan gelas belimbing dengan volume sekitar 250 ml. Tujuan perebusan
adalah untuk menarik dan melarutkan senyawa aktif yang terkandung didalamnya.
Ø Cara
membuatnya Simplisia daun sirsak adalah sebagai berikut:
·
Rebus daun sirsak
kering seberat 10-15 g dengan 2 gelas air.
·
Setelah air mendidih,
kecilkan api dan uapkan selama 15 menit hingga airnya tersisa 1 gelas.
Kemudian, matikan api.
·
Saring air rebusan daun
sirsak. Minum sarinya setelah dingin.
4. Cara Membuat Teh Daun Sirsak
Teh
Daun Sirsak
Cara
pembuatan teh daun sirsak pada dasarnya sama dengan proses pembuatan simplisia
daun sirsak.
a. Sortasi
Daun sirsak yang dipilih memiliki kualitas
yang baik, yaitu tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
b. Pencucian
Daun sirsak dicuci dengan air bersih agar
bebas dari kotoran, tanah, partikel polutan, maupun debu yang menempel.
c. Penirisan
Setelah dicuci bersih, daun sirsak
ditiriskan dalam wadah atau keranjang yang berlubang.
d. Perajangan/pemotongan
Daun sirsak dirajang dengan pisau tajam
yang terbuat dari bahan stainless steel.
Hasil perajangan sebaiknya disimpan dalam wadah besar yang bersih.
e.
Pengeringan
Rajangan daun sirsak dikeringkan dengan
cara diangin-anginkan pada suhu kamar atau menggunakan oven. Pengeringan
rajangan daun sirsak dengan bantuan sinar matahari biasanya dilakukan selama
3-5 hari atau setelah kadar airnya di bawah 8%. Selama pengeringan, daun sirsak
harus dibolak-balik 4 jam agar merata. Cara pengeringan lain, yaitu dengan
mengoven rajangan daun sirsak dalm loyang pada suhu 600 C selama 30
menit. Selanjutnya, teh daun sirsak siap dikemas dan dikonsumsi.
Ø Penyajian
Teh Daun Sirsak
Penyajian teh daun sirsak dapat
dilakukan dengan cara membuat seduhan rajangan daun sirsak kering dengan air
panas (tea/tisane atau teh).
Ø Cara
membuat teh dari daun sirsak seduh adalah sebagai berikut:
·
Masukkan 2 sendok teh
daun sirsak ke dalam teko.
·
Tuang 200 cc air panas
ke dalam teko.
·
Tutup teko dan diamkan
selama 5 menit.
·
Buka tutup teko, lalu
angkat saringan.
·
Tuang teh ke dalam
cangkir atau gelas.
·
Minum air seduhan daun
teh setelah hangat kuku atau tambahkan 1 sendok makan madu sebagai penambah
rasa.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Mengkonsumsi rebusan daun
sirsak dan jus sirsak secara rutin mampu mengatasi penyakit kanker dan bersifat
sebagai kemoterapi alami.
B. Saran:
1) Untuk
penderita kanker sebaiknya mencoba pengobatan dengan mengkonsumsi daun dan jus
sirsak.
2) Selama
pengobatan dengan sirsak pasien harus tetap memerikasakan diri ke dokter untuk
mengevaluasi keberhasilan terapi sirsak.
3) Mengkonsumsi
sirsak juga berkhasiat mencegah timbulnya penyakit kanker.
DAFTAR PUSTAKA
Fafa
Mc. 2010. Aneka Resep Jus Memperpanjang Umur. Jakarta: Grafindo.
Hakimah,
Indy Ainun. 2010. 81 Macam Buah Berkhasiat Istemewa. Yogyakarta: Syura Media
Utama.
Suranto,
Adji. 2011. Dasyatnya Sirsak Tumpas Penyakit. Jakarta: Pustaka Bunda.
Suyanti.
2010. Panduan Mengolah 20 Jenis Buah, Cetakan ke-1. Jakarta: Penebar Swadaya.
0 komentar:
Posting Komentar